Kerajaan Salakanagara - Kerajaan pertama di Nusantara

Sejarah Indonesia tidak dapat terlepas dari adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia. Tercatat bahwa kerajaan yang pertama ada di Nusantara adalah Salakanagara. (berdasarkan nasjah Wangsakerta Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara )

Salakanagara didirikan pada tahun 52 Saka (130/131 Masehi). Kerajaan ini didirikan oleh Dewawarman, adalah seorang yang berasal dari Pallawa, Bharata (India) yang kemudian menikahi putri tokoh setempat (Dewi Pwahaci Larasati). Tokoh bernama Aki Luhur Mulya yang kemudian meninggal dan kepemimpinan jatuh ke tangan Dewawarman. 

Setelah Aki Luhur Mulya meninggal, Dewawarman mendirikan sebuah kerajaan dengan nama Salakanagara (negeri Perak) dengan Ibukota di Rajatapura. Sebagai raja pernama Dewawarman bergelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara. Wilayah kekuasaannya meliputi beberapa kerajaan kecil disekitarnya seperti kerajaan Agnynusa (negeri api) yang terletak di pulau krakatau.

Salakanagara berdiri selama 362 tahun dengan Raja yang berkuasa adalah Dewawarman I hingga Dewawarman VIII. Prabu Dharmawirya adalah Raja terakhir dari salakanagara. Kemudian Salakanagara menjadi daerah kekuasaan dari kerajaan Tarumanegara yang didirikan oleh Maharesi Jayasinghawarman yang berasal dari India. Maharesi ini mengungsi dari India karena negerinya diserang oleh Raja Samudragupta dan kemudian menjadi menantu dari Dharmawirya.
Daftar nama-nama raja yang memerintah Kerajaan Salakanagara adalah: 

Tahun berkuasa
Nama raja
Julukan
Keterangan
130-168 M
Dewawarman I
Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara
Pedagang asal Bharata (India)
168-195 M
Dewawarman II
Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra
Putera tertua Dewawarman I
195-238 M
Dewawarman III
Prabu Singasagara Bimayasawirya
Putera Dewawarman II
238-252 M
Dewawarman IV
Menantu Dewawarman II, Raja Ujung Kulon
252-276 M
Dewawarman V
Menantu Dewawarman IV
276-289 M
Mahisa Suramardini Warmandewi
Puteri tertua Dewawarman IV & isteri Dewawarman V, karena Dewawarman V gugur melawan bajak laut
289-308 M
Dewawarman VI
Sang Mokteng Samudera
Putera tertua Dewawarman V
308-340 M
Dewawarman VII
Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati
Putera tertua Dewawarman VI
340-348 M
Sphatikarnawa Warmandewi
Puteri sulung Dewawarman VII
348-362 M
Dewawarman VIII
Prabu Darmawirya Dewawarman
Cucu Dewawarman VI yang menikahi Sphatikarnawa, raja terakhir Salakanagara
Mulai 362 M
Dewawarman IX
Salakanagara telah menjadi kerajaan bawahan Tarumanagara

referensi :

* Darsa, Undang A. 2004. “Kropak 406; Carita Parahyangan dan Fragmen Carita Parahyangan“, Makalah disampaikan dalam Kegiatan Bedah Naskah Kuna yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga. Bandung-Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran: hlm. 1 – 23.
* Ekadjati, Edi S. 1995. Sunda, Nusantara, dan Indonesia; Suatu Tinjauan Sejarah. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran pada Hari Sabtu, 16 Desember `1995. Bandung: Universitas Padjadjaran.
* Ekadjati, Edi S. 1981. Historiografi Priangan. Bandung: Lembaga Kebudayaan Universitas Padjadjaran.
* Ekadjati, Edi S. (Koordinator). 1993. Sejarah Pemerintahan di Jawa Barat. Bandung: Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
* Raffles, Thomas Stamford. 1817. The History of Java, 2 vol. London: Block Parbury and Allen and John Murry.
* Raffles, Thomas Stamford. 2008. The History of Java (Terjemahan Eko Prasetaningrum, Nuryati Agustin, dan Idda Qoryati Mahbubah). Yogyakarta: Narasi.
* Z., Mumuh Muhsin. ''Sunda, Priangan, dan Jawa Barat''. Makalah disampaikan dalam Diskusi ''Hari Jadi Jawa Barat'', diselenggarakan oleh Harian Umum Pikiran Rakyat Bekerja Sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat pada Selasa, 3 November 2009 di Aula Redaksi HU Pikiran Rakyat.
* Herman Soemantri Emuch. (1979). ''Sajarah Sukapura, sebuah telaah filologis''. Universitas Indonesia. Jakarta. 

Postingan terkait: